TUJUAN, METODE,MATERI,DAN SISTEM EVALUASI KURIKULUM
TUJUAN, METODE,MATERI,DAN
SISTEM
EVALUASI KURIKULUM
1
Evaluasi Proses penilaian sistematis
yang mencakup pemberian nilai, atribut, apresiasi, dan pengenalan permasalahan
serta pemberian solusi-solusi atas permasalahan yang ditemukan •
Evaluasi kurikulum dapat dijabarkan
dalam 4 kategori yaitu:
1) Penilaian Konteks
2) Penilaian Input (Masukan)
3) Penilaian Proses
4) Output (Keluaran-hasil)
am.
a. Perbaikan program
Evaluasi bersifat konstruktif karena informasi hasil evaluasi dijadikan input bagi perbaikan pengembangan program kurikulum. Jadi evaluasi dipandang sebagai tolak ukur hasil pengembangan sistem.
Evaluasi bersifat konstruktif karena informasi hasil evaluasi dijadikan input bagi perbaikan pengembangan program kurikulum. Jadi evaluasi dipandang sebagai tolak ukur hasil pengembangan sistem.
b. Pertanggung jawaban
kepada berbagai pihak
Pada fase pengembangan kurikulum diperlukan pertanggung jawaban sosial, ekonomi, dan moral berupa kekuatan dan kelemahan kurikulum serta upaya untuk mengatasinya dari berbagai pihak yang mensponsori kegiatan pengembangan kurikulum dan yang menjadi konsumen dari kurikulum yang telah dikembangkan.
Pada fase pengembangan kurikulum diperlukan pertanggung jawaban sosial, ekonomi, dan moral berupa kekuatan dan kelemahan kurikulum serta upaya untuk mengatasinya dari berbagai pihak yang mensponsori kegiatan pengembangan kurikulum dan yang menjadi konsumen dari kurikulum yang telah dikembangkan.
c. Penentuan tindak lanjut hasil pengembangan
Tindak lanjut hasil pengembangan kurikulum dapat berbentuk jawaban. Untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalammenjawab pertanyaan diperlukan adanya kegiatan evaluasi.
Tindak lanjut hasil pengembangan kurikulum dapat berbentuk jawaban. Untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalammenjawab pertanyaan diperlukan adanya kegiatan evaluasi.
2. Metode Evaluasi Kurikulum
Metode evaluasi kurikulum sebagai fenomena sejarah merupakan suatu elemen dalam proses sosial yang dihubungkan dengan perkembangan pendidikan. Model - model evaluasi kurikulum terdiri atas tujuh yaitu :
Metode evaluasi kurikulum sebagai fenomena sejarah merupakan suatu elemen dalam proses sosial yang dihubungkan dengan perkembangan pendidikan. Model - model evaluasi kurikulum terdiri atas tujuh yaitu :
1. Evaluasi Model Penelitian
2. Evaluasi Model Objektif.
3. Evaluasi Model Campuran Multivariasi
4. Model EPIC ( Evaluation Program for Innovative Curriculums)
5. Model CIPP (Context, Input, Process, dan Product)
Stufflebeam
(1972) menggolongkan program pendidikan atas empat dimensi, yaitu
1. Context : yaitu situasi atau latar belakang yang mempengaruhi jenis-jenis tujuan dan
strategi pendidikan yang akan dikembangkan dalam
program yang bersangkutan.
2. Input : bahan, peralatan, fasilitas yang disiapkan untuk keperluan pendidikan.
3. Process : pelaksanaan nyata dari program pendidikan.
4. Product : keseluruhan hasil yang dicapai oleh program pendidikan.
A. Pengertian
Untuk memperoleh pemahaman yang sama dalam pelaksanaan
penilaian hasil belajar oleh pendidik perlu dijelaskan pengertian yang terkait
dengan penilaian di SD sebagai berikut.
1. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajarpeserta didik.
1. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajarpeserta didik.
2. Pembelajaran adalah proses interaksi
antarpeserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber beljaar
pada suatu lingkungan belajar.
3. Penilaian adalah proses yang dilakukan
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam
proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar
peserta didik.
4. PenilaianHarian (PH) adalah kegiatan yang
dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
5. PenilaianTengah Semester (PTS) adalah
kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan penilaian tengah
semester meliput seluruh indikator yang merepresantasikan seluruh KD pada periode
tersebut.
6. Penilaian Akhir Semester (PAS) adalah
kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di
akhir semester. Cakupan akhir semester meliput seluruh indikator yang
merepresantasikan seluruh KD pada periode tersebut.
7. Ujian adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didiksebagai pengakuan prestasi
belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.
8. Penilaian hasil belajar peserta didik
pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
9. Penilaian sikap merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk memperoleh informasi mengenai perilaku peserta
didik. di dalam dan di luar pembelajaran. Penilaian sikap dilakukan oleh pendidik.
10.Penilaian pengetahuan merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik.Penilaian
pengetahuan dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan Pemerintah.
11.Penilaian keterampilan merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam mengaplikasikan
menerapkan pengetahuan untuk dalam melakukan tugas tertentu. di dalam konteks
tertentu sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.Penilaian pengetahuan
dan keterampilan dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan/atau
Pemerintah.
12. Prinsip penilaian
adalah azas yang mendasari penilaian dalam pembelajaran.
13. Mekanisme penilaian adalah prosedur dan
metode penilaian yang dilakukan oleh pendidik.
14. Prosedur penilaian adalah langkah-langkah
penilaian yang dilakukan oleh pendidik.
15. Metode atau teknik penilaian adalah cara
yang digunakan oleh pendidik untuk melakukan penilaian dengan menggunakan
berbagai bentuk instrumen penilaian.
16. Instrumen penilaian adalah alat yang disusun
oleh pendidik untuk mendapatkan informasi pencapaian hasil belajar peserta
didik, meliputi instrumen tes, lisan, penugasan, kinerja, proyek, portofolio.
17. Penilaian otentik adalah pendekatan
penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam situasi
yang sesungguhnya (dunia nyata).
18. Kriteria Ketuntasan Minimal yang
selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh
satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan
mempertimbangkan karekteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan
kondisi satuan pendidikan.
B.
Prinsip-prinsip Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip
sebagai berikut.
1. Sahih, berarti penilaian
didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
2. Objektif, berarti penilaian didasarkan
pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan
atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar
belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik
merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5. Terbuka, berarti prosedur penilaian,
kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak
yang berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti
penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan
berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan
peserta didik.
7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara
berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada
ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
9. Akuntabel, berarti penilaian dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
C.Karakteristik
Penilaian
Penilaian dalam Kurikulum 2013 memiliki karakteristik sebagai berikut:
Penilaian dalam Kurikulum 2013 memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Belajar Tuntas
Ketuntasan Belajar merupakan capaian minimal dari kompetensi setiap muatan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik dalam kurun waktu belajar tertentu. Melalui cara tersebut, pendidik mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta didik sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki.
Ketuntasan Belajar merupakan capaian minimal dari kompetensi setiap muatan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik dalam kurun waktu belajar tertentu. Melalui cara tersebut, pendidik mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta didik sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki.
2. Otentik
Penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi secara holistik. Aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dinilai secara bersamaan sesuai dengan kondisi nyata. Penilaian dilaksanakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang dikaitkan dengan situasi nyata bukan dunia sekolah. Oleh karena itu, dalam melakukan penilaian digunakan berbagai bentuk dan teknik penilaian. Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
Penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi secara holistik. Aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dinilai secara bersamaan sesuai dengan kondisi nyata. Penilaian dilaksanakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang dikaitkan dengan situasi nyata bukan dunia sekolah. Oleh karena itu, dalam melakukan penilaian digunakan berbagai bentuk dan teknik penilaian. Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
3. Berkesinambungan
Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian.
Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian.
4. Menggunakan bentuk danteknik penilaian yang bervariasi
Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan diukur atau dinilai. Berbagai metode atau teknik penilaian dapat digunakan,seperti tes tertulis, tes lisan, penugasan, penilaian kinerja (praktik dan produk), penilaian proyek, portofolio, dan pengamatan atau observasi.
Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan diukur atau dinilai. Berbagai metode atau teknik penilaian dapat digunakan,seperti tes tertulis, tes lisan, penugasan, penilaian kinerja (praktik dan produk), penilaian proyek, portofolio, dan pengamatan atau observasi.
5. Berdasarkan acuan kriteria
Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan acuan kriteria. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap ketuntasan yang ditetapkan. Kriteria ketuntasan ditetapkan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan dengan mempertimbangkan karekteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.
Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan acuan kriteria. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap ketuntasan yang ditetapkan. Kriteria ketuntasan ditetapkan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan dengan mempertimbangkan karekteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.
D.Kompetensi
dan Teknik Penilaian
Penilaian di SD untuk semua kompetensi dasar yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian di SD untuk semua kompetensi dasar yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
1. Penilaian
Sikap Sikap spiritual
a. Penilaian sikap spiritual (KI-1), antara lain:
(1) ketaatan beribadah;
(2) berperilaku syukur;
(3) berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; dan
(4) toleransi dalam beribadah. Sikap spiritual tersebut
dapat ditambah sesuai karakteristik satuan pendidikan.
b.Sikap Sosial
Penilaian sikap sosial:
Penilaian sikap sosial:
(1) jujur yaitu
perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan;
(2) disiplin yaitu tindakan yang menunjukkan
perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan;
(3) tanggung jawab
yaitu sikap dan perilaku peserta didik untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan, negara, dan Tuhan Yang Maha Esa;
(4) santunyaitu
perilaku hormat pada orang lain dengan bahasa yang baik;
(5) peduli yaitu
sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain atau
masyarakat yang membutuhkan; dan
(6) percaya diri
yaitu suatu keyakinan atas kemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan atau
tindakan. Sikap sosial tersebut dapat ditambah oleh satuan pendidikan sesuai
kebutuhan.
c. Teknik penilaian Sikap
Penilaian sikap di sekolah dasar dilakukan oleh guru kelas, guru muatan pelajaran agama, PJOK, dan pembina ekstrakurikuler. Teknik penilaian yang digunakan meliputi: observasi, wawancara, catatan anekdot (anecdotal record), catatan kejadian tertent (incidental record)sebagai unsur penilaian utama.Sedangkan teknik penilaian diri dan penilaian antar-teman dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik, sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu alat konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik.
Penilaian sikap di sekolah dasar dilakukan oleh guru kelas, guru muatan pelajaran agama, PJOK, dan pembina ekstrakurikuler. Teknik penilaian yang digunakan meliputi: observasi, wawancara, catatan anekdot (anecdotal record), catatan kejadian tertent (incidental record)sebagai unsur penilaian utama.Sedangkan teknik penilaian diri dan penilaian antar-teman dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik, sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu alat konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik.
2.Penilaian
Pengetahuan
Penilaian pengetahuan (KI-3) dilakukan dengan cara mengukur penguasaan peserta didik yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam berbagai tingkatan proses berpikir.
Penilaian pengetahuan (KI-3) dilakukan dengan cara mengukur penguasaan peserta didik yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam berbagai tingkatan proses berpikir.
Teknik penilaian pengetahuan menggunakan tes tulis,
lisan, dan penugasan.
1) Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya secara tertulis, berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
1) Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya secara tertulis, berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
2) Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis yang diberikan pendidik secara lisan dan peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan.
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis yang diberikan pendidik secara lisan dan peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan.
3)Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur dan/atau memfasilitasi siswa memperoleh atau meningkatkan pengetahuan.
Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur dan/atau memfasilitasi siswa memperoleh atau meningkatkan pengetahuan.
pendidikan dengan baik.
Bapak dan ibu tolong dong komentarnya sebagai masukan buat saya
BalasHapusSangat menarik penjelasan tentang penilaian kurikulum yang bapak jabarkan. Jadi penilaian pada kurikulum 2013 dapat dilaksanakan salah satunya dengan cara variatif misalnya melalui observasi, tulisan, lisan, penugasan, praktek, dan fortofolio.
BalasHapusKuromulum 2013 itu penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya akan tetapi kurikulum 2013 mengacu pada pada keseimbangan antara sikap, pengetahuan dan ketrampilan dengan pendekatan tematik integratif, scaintifik, penilaian outentik, dan berpusat pada peserta didik, hal ini dimaksudkan agar pembelajaran lebih bermakna, berkualitas, humanis, serta berkarakter .
BalasHapusEvaluasi kurikulum yg bapk pparkn sangat baik.adanya proses penilaian yg di lkukan pd k13 sdh memenuhi tuntutan dari k13 itu sendiri.semoga sekolah bapak akn menjadi lebih baik.
BalasHapusPertemuan antar sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013
BalasHapusPertemuan ini mengumpulkan semua perwakilan sekolah yang ditunjuk melaksanakan kurikulum 2013 untuk mengevaluasi tahap awal penerapan pola pembelajaran baru dalam sebulan terakhir. Pertemuan ini penting sebab sebagian sekolah merasa mampu menerapkan kurikulum baru dengan baik, namun yang lain kesulitan. Sehingga dengan adanya forum ini akan terjalin tukar menukar pengalaman tentang pelaksanaan kurikulum 2013 di masing-masing sekolah.
Kurikulum 2913 merupakan penyempurna kurikulum 2006 yang memberikan penekanan pada karakter,namun apapun kurikumnya yang penting adanya evaluasi yang tepat dan berkelanjutan agar kurikulum tersebut daoat dinilai tepat atau tidak untuk terus digunakan demi mrncapai tujuan pendidikan
BalasHapusKurikulum 2913 merupakan penyempurna kurikulum 2006 yang memberikan penekanan pada karakter,namun apapun kurikumnya yang penting adanya evaluasi yang tepat dan berkelanjutan agar kurikulum tersebut daoat dinilai tepat atau tidak untuk terus digunakan demi mrncapai tujuan pendidikan
BalasHapusSetuju dengan pendapat pak wagimin untuk itu guru harus memahami dan melaksanakan penilaian sebagai mana yang diharapkan walaupun sedikit dirasakan repot ini hal biasa karena baru kuncinya kuasai IT agar mempermudah kerja kita dalam penilaian
BalasHapusYang mungkin bisa dijadikan salah satu indikator keterlaksanaan kurikulum 2013 adalah pada proses penilaian. Selain mendengarkan keluhan secara langsung dari bapak ibu guru tentang ribet dan rumitnya cara menilai secara autentik, tingkat pemahaman dan keterlaksanaan proses penilaian autentik ini bisa dilihat dari daftar nilai yang dibuat oleh guru. Beberapa celetukan dari orang tua, murid, dan guru yang mungkin bisa dijadikan bahan renungan di antaranya sebagai berikut: "Proses menilainya begitu kompleks dan melelahkan, hasilnya kok seragam. Nilai kok cuma A dan B." ,
BalasHapusMomen guru harus memberikan kesempatan seluas luasnya untuk pembelajaran yg berpusat kepada peserta didik, seharusnya menjadikan guru harus lebih inovatif dalam merancang pembelajaran yg sesuai dengan pendekatan saintifik sebagaimana yang dijelaskan dalam permendikbud No.22/2016 tentang standar proses.
BalasHapusAsslmkum...Penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam mengaplikasikan menerapkan pengetahuan untuk dalam melakukan tugas tertentu. di dalam konteks tertentu sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.Penilaian pengetahuan dan keterampilan dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan/atau Pemerintah. Terima kasih
BalasHapusNah, Ketuntasan Belajar merupakan capaian minimal dari kompetensi setiap muatan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik dalam kurun waktu belajar tertentu. Melalui cara tersebut, pendidik mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta didik sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki. 😊
BalasHapusEvaluasi kurikulum di lakukan untuk melihat seberapa efektifitas dan efisiensi kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan yg di tetapkan
BalasHapusevaluasi kurikulum merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan kurikulum khususnya, dan pendidikan pada umumnya sehingga pengetahuan dan pemahaman tentang evaluasi kurikulum dituntut bagi setiap guru, kepala sekolah dan pengembang pendidikan lainnya untuk menjawab permasalahan –permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan melalui suatu proses pembenahan dan inovasi di segala sektor sehingga pada akhirnya kualitas pendidikan di tanah air kita akan meningkat.
BalasHapusEvaluasi kurikulum merupakan usaha sistematis yang dilakukan untuk memperbaiki kurikulum yang masih tahap pengembangan maupun kurikulum yang telah di laksanakan agar menjadi lebih siap dimasa yang akan datang.Dikurikulum 2013 pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, penilaian otentik yang mengarah kepada penerapan pembelajaran bermakna yang berorientasi kepada peserta didi
BalasHapusEvaluasi kyrikulam di laksanakan untuk melihat keberhasilan pembelajaran
BalasHapusdengan adanya evaluasi maka proses penerapan pembelajaran akan berjalan dengan baik
BalasHapus